Kenapa China?
Judul tulisan ini terinspirasi perdebatan/kontroversial pada salah satu group Whaats Up dimana saya menjadi anggotanya. Perdebatan melingkar seputar keberadaan negara china dengan sikap baik vs buruk, superioritas vs inferioritas, kuat vs lemah, komunis vs kapitalis yang dibumbui segala justifikasi dan pelabelan tentang china yang tentu saja di pandang sebagai negara "zalim", "sarkas" dan bahkan pelaku invasi ekonomi dan penetrasi budaya sejak berabad-abad lamanya.
Kehebatan china bahkan menjadi paradoksal dengan penegasan secara khusus dalam salah satu hadits yang menyatakan "Tuntutlah Ilmu walau sampai ke negeri China". Penegasan ini disinyalir sebagai pernyataan Nabi muhammad SAW yang menyiratkan kehebatan china dalam soal kemajuan ilmu pengetahuan (meskipun hadits ini diragukan kesahihannya di kalangan para ulama).
Menyoal China menjadi trending topic yang mencuat tajam pada dekade ini seiring terjadinya persaingan ekonomi dan perdagangan yang memicu perang dingin antara china dengan negara adidaya Amerika Serikat dan bahkan sebagian besar negara di asia tenggara mengecam invasi china yang luar biasa pada pengelolaan aset tambang di beberapa wilayah negara asia tenggara sebagai bentuk kejahatan yang beresonansi terhadap kejahatan kemanusiaan.
Bahkan informasi terakhir adanya fakta pada satu wilayah china tentang penyebaran virus mematikan dengan tingkat resistensi yang luar biasa serius.
Apa yang salah dengan "china" sehingga mampu merangsang rasa adrenalin untuk menolak dan melawan kehadiran china yang sesungguhnya telah ada dan eksis seiring perkembangan kehidupan masyarakat di belahan dunia.
Eksistensi Peradaban dunia hampir sebagian besar terbentuk oleh pengaruh kebudayan china yang luar biasa. Hampir seluruh wilayah Asia dan bahkan beberapa negara eropa timur tidak ternafikkan dengan pengaruh china. Pada hampir belahan dunia manapun china secara relatif menjadi kelompok masyarakat nomaden yang mendiami wilayah-wilayah hunian baru atau pada wilayah yang telah dihuni masyarakat lokal, persentuhan dan adaptasi dengan kehidupan masyarakat lokal bahkan mampu melahirkan perpaduan wajah tradisi lokal dan tradisi china yang luar biasa.
Kemampuan adaptasi dan asimilasi sebagai sukubangsa, komunitas, dan negara tentulah menjadi alasan bahwa china adalah sebuah entitas yang menampilkan kejayaan dan keunggulan karena telah teruji dalam beberapa dekade sejarah perkembangan masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa china adalah imperium yang mampu menaklukan dunia.
Kenapa china selalu di sorot dan dipersoalkan ?
Bukankah tanpa sadar interaksi sosial kita tidak dapat si lepaskan dari keberadaan mereka, secara ekonomi, perdagangan, tekhnologi, china harus diakui, strategi berdagang china yang mampu menembus sekat pasar internasional. Penetrasi budaya china tanpa kendali pada sebagian komunitas mampu terasimilasi dan terpelihara secara baik.
Terlepas soal pro-kontra suka tidak suka, setuju atau tidak yang pasti ruang kehidupan kita telah masuk dalam lingkarannya.
Keterjebakan ideologis, dunia perdagangan bisa jadi hanyalah sisa dari propaganda politik dunia yang ingin merebut kendali atas entitas kita di dunia ketiga yang sedang menapaki jalan terjal dalam rangka mencapai penguatan ekonomi utk kehidupan yang lebih stabil..
Medio, 28 januari 2019
Nisbah
Pemerhati Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar