Minggu, 12 Januari 2020

PERILAKU ASUSILA VS GENDER MAAINSTREAM

01.19 13:01
PERILAKU ASUSILA VS GENDER MAAINSTREAM

Menyoal Tindak Asusila dalam Gender Mainstream Kasus "prostitusi" Vanessa Angel yang lagi viral di media sosial cenderung menjadi obyek candaan dengan respon beragam dan sikap "under estimate" yang menempatkan posisi vanessa Angel sebagai pihak yang "serasa wajar" melakukan perilaku tersebut diikuti sikap masyarakat yang "serasa layak" untuk menghujat. Justifikasi hitam putih, baik buruk, benar-salah lazim berlaku dalam situasi seperti ini. Sebagian" kita" dengan superioritas maskulin akan dengan entengnya melekatkan lebel amoral kepada pelaku "pekerja seks komersial" (jelas-jelas perempuan) bahwa perilaku yang ditampilkan adalah buruk, salah dan tidak sesuai dengan norma masyarakat. Disisi lain pelaku objek amoral lainnya (jelas-jelas laki-laki) terbebas dari pelabelan apapun seolah layak dan wajar melakukan tindak dan perilaku tersebut dan dibebaskan dari defenisi amoral. Dalam perspektif masyarakat, perilaku "pantas"dan "tidak pantas" dalam tindakan asusila terbentuk dan diletakkan pada gender mainstream, spontanitas kita menilai bahwa perilaku asusila seolah sebuah lelucon yang wajar untuk ditertawakan karena lunturnya nilai dan moral pelaku yang dilekatkan pada perempuan. Kita melepas pandangan bahwa peristiwa asusila dapat terjadi karena kemauan dan keinginan dua subjek sekaligus objek. Posisi laki-laki sebagai obyek pelaku sengaja disembunyikan bahkan ditutupi sebagai sebuah kepantasan. Status dan keddudukan laki-laki akan selalu terlindungi dalam kepentingan terselubung, entah karena dia tokoh, pejabat, pengusaha yang berjenis kelamin laki-laki...

Medio 8 januari 2019
Nisbah
Pemerhati Perempuan dan Budaya

#tolakperilakuluasusila 
#tolaklabelgendermainstream 
#mariberlakuadil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar