Minggu, 06 September 2020

Serial IMAGINE OF POLITICAL...SEGREGASI POLA HEAD TO HEAD PADA PEMILIHAN GUBERNUR SULTENG, MUNGKINKAH?

Serial IMAGINE OF POLITICAL...

SEGREGASI POLA HEAD TO HEAD PADA PEMILIHAN GUBERNUR SULTENG, MUNGKINKAH?

Menarik meskipun tidak khas, penyuguhan pola head to head yang akan terjadi pada pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah tahun 2020 kali ini sesungguhnya adalah pengulangan pola yang sama seperti pernah terjadi sebelumnya di tahun 2015. Pola head to head menjadi sebuah trend politik pada dua periodisasi pemilukada sejak tahun 2015, fenomena yang sama bahkan terjadi pada dua kali periodisasi Pilpres di Indonesia. Trend ini menunjukkan kecenderungan bahwa terjadi pergeseran fluktuatif atas pola formasi kontestan pilkada tahun 2005 dan tahun 2010 yang sebelumnya mampu menghadirkan melebihi dua pasangan calon.

Menilik berulangnya Pola head to head secara relatif mencerminkan bagaimana sistem kerja partai dalam mengorganisir dan mengkonsolidasi tujuan substantif partai politik sebagai sarana kontestasi politik. Partai politik tidak lebih hanya sekedar menjadi sarana formal dalam menjalankan mekanisme politik prosedural dengan mengikuti alur teknis yang harus dijalankan.

Dalam situasi ini sistim kontestasi berubah menjadi semakin "individualistis", dimana pengendalian partai politik bertumpu pada kekuatan "figur kunci" dalam mengelola bargaining politik dengan seluruh muatan kepentingan yang dikehendaki yang tentunya bersifat pragmatis. Dalam penentuan subyek kandidat yang siap bertarung, peran partai politik menjadi tereduksi dengan seluruh konsekwensi potensi kekuatan yang dimilikinya.
Peran partai politik berganti pada akumulasi pengaruh, kontrol ekonomi, penguasaan pada kelompok dan wilayah yang dimiliki oleh "figur kunci" dengan menjadikan "nilai tawar" sebagai penentu dalam proses bargaining politik yang dimainkan.

Pola head to head cenderung mengarah pada Zero Zum game (istilah yang dipopulerkan Lester Thurow, 1980) yaitu kondisi dimana keuntungan atau kemenangan yang diperoleh satu atau sekelompok orang akan mengakibatkan kerugian/kekalahan untuk orang/kelompok lain. Kalah menang adalah situasi yang dituju, dimana pemenang secara mutlak akan mendominasi nilai kemenangan tanpa menyisakan pada yang kalah meskipun yang kalah sesungguhnya memiliki nilai kemenangan walaupun nominalnya rendah.

Pada situasi dengan pola head to head , fungsi parpol menjadi sentralistik karena cenderung membatasi pilihan dan akses masyarakat untuk mengapresiasi dan memilih figur atau kandidat lain yang dipersepsikan memiliki keunggulan khusus dan dikhayalkan "pantas" menjadi kontestan. Bahkan pada situasi ini "figur kunci" pengendali partai memiliki andil dalam bermanuver menampilkan kekalahan samar, seolah telah terjadi sebuah "kegagalan" diawal laga kontestasi yang disebabkan oleh kelompok tertentu yang meredusir proses dukungan parpol terhadap subyek kontestan, meskipun sesungguhnya yang terjadi adalah kamuflase atas proses bargaining politik dalam rangka meraih keuntungan politik dengan menampilkan justifikasi telah terjadi "kegagalan" bertanding di awal laga kontestasi. Masyarakat diromantisasi melalui stigma adanya kandidat yang telah mengalami "diskriminasi" bahkan digerus oleh kekuatan "dominan". Terdapat gejala yang diarahkan untuk mengetuk fantasi banyak orang bahwa telah terjadi "penjungkir balikkan" kedaulatan Rakyat.

Pola head to head telah berlangsung tanpa bisa dinafikkan seolah sebagai proses mekanistik dalam pemilukada dan merupakan pola yang berlangsung secara wajar. Meskipun esensi Pilkada sebagai sarana penguatan demokrasi telah menampilkan posisi partai politik dalam situasi ambigu. Sebagai the backbone of democrazy, partai politik idealnya akan mampu memberikan proses pendidikan politik yang baik bagi masyarakat khususnya dalam implementasi kedaulatan rakyat, bukan sebaliknya mengebiri akses masyarakat dalam proses politik.
Wallahu alam bissawab...

"...Kesadaran Adalah Matahari
Kesabaran adalah Bumi
Keberanian menjadi Cakrawala
dan Perjuangan adalah Pelaksanaan Kata-Kata.."
(Rendra.1984)

#kesadarantidakmenghambapadakepentingan

Medio, September 2020
N I S B A H